Senin, 28 Juli 2008

NEGERI PARA KANIBAL


Selamat datang di negeri para kanibal. Negeri besar yang orang-orangnya saling memangsa satu sama lain. Negeri yang mempertontonkan kekerasan dan kekejaman setiap hari. Kerusuhan berlangsung hampir tiada henti. Darah muncrat disana-sini. Menteror dan membunuh menjadi hal yang biasa. Seolah-olah menjadi menu utama yang mengasyikan. Konon, negeri ini sebenarnya kaya raya. Kekayaan alam melimpah ruah dimana-mana. Penduduknyapun bertabiat asli sangat santun dan lemah lembut. Karena salah urus pemimpinnyalah menjadi porakporanda. Menjadi negeri horor yang mengerikan. Pemimpin yang seharusnya melayani rakyat malah menjadi tuan yang semena-mena. Tak memikirkan rakyatnya yang menderita. Hanya uang dan kekuasaan yang menjadi prioritas utama. Orang asing yang dulunya banyak melancong ke negeri itu kini tak banyak lagi. Mereka takut berkunjung ke negeri kanibal. Maka demikianlah, negeri itu sekarang benar-benar menjadi negeri yang sangat mengerikan. Seolah-olah kampung monster di jagad raya.

Bila anda lebih jauh masuk ke tlatah negeri ini, maka akan segera merindinglah bulu kuduk anda. Pemandangan mengerikan hampir terjadi di setiap sisi kehidupan. Pemerasan, perusakan, pembunuhan terjadi dimana-mana. Setiap hari koran dan televisi mewartakan berita penuh kesadisan. Anak-anakpun sedari kecil sudah disuguhkan tontonan penuh kekerasan. Karenanya tidak mengherankan bila sudah besar nanti mereka akan segera berubah wujud menjadi monster yang mengerikan. Siap menerkam dan memangsa siapa saja. Jadilah mereka calon-calon kanibal sejati.

Rakyat negeri kanibal juga terkenal sebagai pemburu yang ulung. Hampir setiap generasi selalu melahirkan legenda-legenda pemburu yang masyhur. Tidak hanya hewan saja yang menjadi sasaran buruan. Alam dan hutanpun telah mereka buru dan habiskan. Juga tanah-tanahnya yang mengandung kekayaan alam yang luar biasa telah mereka gali dan keruk tanpa ampun. Tinggalah sekarang sisa-sisa kerakusan mereka. Hutan menjadi gundul. Tanah semakin gersang. Cuaca menjadi panas dan cepat berubah-ubah, sukar diterka. Dan apabila musim penghujan datang, negeri ini berubah menjadi lautan bah. Banjir besar terjadi dimana-mana.

Selain itu mereka juga gemar berburu harta. Segala hal mereka lakukan asal menjadi uang. Sikut sana sikut sini, tak peduli siapapun. Kalau perlu saudara atau kawan sendiri ditendang. Tak mengherankan apabila korupsi dan kolusi menjadi penyakit kronis bangsa ini. Sulit untuk disembuhkan. Konon, karena kerakusan mereka akan harta benda, logika sudah tidak berjalan lagi. Dulu judi buntut pernah merajalela walau sekarang sudah agak mereda. Dulu juga pernah terjadi seorang pejabat negara mengobok-obok situs-situs langka demi mengejar harta karun. Lambat laun dari kejauhan wajah penduduk negeri itu benar-benar seperti tikus, si hewan pengerat. Hewan yang sangat mereka benci, padahal kelakuannya mereka adopsi disana-sini. Maka demikianlah, tak sadar mereka telah beternak tikus di dalam jiwa mereka sendiri.

Negeri kanibal juga mulai terkenal sebagai negeri pemuja hedonisme dan kebebasan. Meski orang-orangnya religius dan banyak tempat beribadah bertebaran dimana-mana tetapi kelakuannya benar-benar bertentangan dengan ajaran luhur sebuah agama. Pergaulan bebas, perselingkuhan dan semacamnya mulai menjangkiti setiap eleman bangsa. Mulai dari orang muda sampai orang tua. Mulai dari pemimpin sampai rakyat jelata. Mulai dari bajingan sampai tokoh agama. Pokoknya di negeri ini, iblis dan malaikat bisa bersanding mesra.

Saya benar-benar penasaran dengan negeri ini. Suatu saat saya cari-cari lokasinya di peta bumi. Baru kali ini saya benar-benar terperanjat setengah mati. Saya seperti menunjuk diri saya sendiri. Negeri itulah yang saya injak sekarang ini……

Beehappy.net, 28-07-08.