Sabtu, 29 November 2008

ANTARA JILBAB KETAT, G-STRING DAN MODERNISASI




Saya menulis ini hanya untuk fun saja tanpa telaah yang mendalam. Hanya berdasarkan yang saya lihat di lapangan, kemudian sedikit saya pikirkan terus saya ketik langsung dalam postingan ini. So…kalo ada fakta yang terlewat dan dalil yang keliru mohon dimaafkan kiranya.

Saya adalah orang yang bekerja di ruang public atau keramaian sehingga sedikit banyak sering mengamati tingkah laku dan gaya hidup orang-orang yang berlalu lalang di depan hidung saya. Salah satu yang menarik perhatian adalah gaya berpakaian remaja atau generasi muda perempuan kita sekarang ini. Bukannya mau pukul rata, tapi saya bisa memastikan bahwa remaja putri sekarang terkesan lebih bebas dan leluasa dalam berbusana dibandingkan dulu. Mereka terkesan ingin lebih mengeksplore potensi keperempuannya seperti bentuk tubuh yang ramping, dada yang montok ataupun bokong yang seksi. Alhasil seperti yang sering kita lihat, model-model pakaian remaja putri zaman sekarang adalah yang you can see dan serba pendek ataupun juga yang super ketat.

Trend inipun merambah pula ke busana muslim. Lihatlah jilbab-jilbab ( kalo tidak bisa dikatakan penutup kepala ) model sekarang. Seperti assesoris yang dililitkan di kepala saja, dengan kaos dan jeans ketat yang membungkus lekuk tubuh yang tercetak dengan jelas. Apabila mereka membungkuk atau membonceng kendaraan bermotor maka jeans itu akan segera tertarik ke bawah dan segeralah terlihat celana dalam atau g-stringnya. Sebagai lelaki normal saya sering tertawa sendiri melihat hal itu sekaligus bersyukur karena nikmat pemandangan yang gratis itu…hehe. Di lain pihak juga prihatin karena maksud jilbab yang sebenarnya menjadi demikian kabur. Alih-alih untuk menutup aurat agar tidak merangsang syahwat tetapi malah membuat mata lelaki menjadi semakin jelalatan : D.

Saya kemudian teringat buku ‘Renungan dari Yogya’ karya antropolog UGM, almarhum Masri Singarimbun, beliau menaruh iba kepada remaja-remaja kita yang kini hidup dalam fase abad manusia yang seolah diperbudak oleh peradaban hanya karena sebuah tuntutan modernisasi ataupun globalisasi, yang menciptakan humanisme global yang kering akan nilai-nilai spritualisme dan religius. Satu sisi remaja putri (cewek) kita dituntut selalu kukuh dan patuh dengan aturan norma agama maupun sosial yang ada, namun dilain sisi teknologi dan kebudayaan merangsang pola pikir dan gaya hidup para remaja untuk selalu permisiv terhadap nilai-nilai globalisasi yang mengaburkan batas nilai antara norma moral dan agama itu sendiri.

Demikianlah, agar tidak dikatakan ketinggalan jaman ataupun tidak gaul seolah dijadikan pembenaran atas model berpakaian mereka. Fungsi pakaian yang sebenarnya yakni untuk melindungi tubuh dan menjaga kesopanan menjadi tak ada lagi. Mungkin hanya dari segi estetika atau keindahan saja fungsi pakaian zaman sekarang menemukan fungsinya. Tak terasa dengan sendirinya mereka telah tereksploitasi keperempuanannya oleh arus zaman yang terkadang malah memperbudak atau membatasi gerak-gerik dalam beraktivitas. Lihatlah remaja-remaja putri yang sedikit-sedikit harus menarik kaos ketatnya ke bawah karena g-stringnya menyembul ke atas itu : D.

Oh…ya, bagi Anda yang belum kenal g-string, saya beritahu sedikit. Ini adalah bentuk celana dalam yang ngetrend jaman sekarang. Bentuknya minimalis, mungkin hanya seutas tali plus sehelai benang yang menutup bongkahan pantat. Orang-orang ada yang menyebutnya cemas kependekan dari celana masuk s***t. Menurut kamus wikipedia g-string merupakan busana yang dikenakan manusia paling awal pada zaman dulu kala. Mungkinkah semboyan back to nature benar-benar terealisasi dengan ini, dimana dalam berpakaian pun seakan kita mengacu masa purba dulu. Entahlah…hehe.

Itulah tulisan saya kali ini. Hanya sambil lalu dan intermezo semata. Yang jelas, saya akui sejuju-jujurnya, jiwa lelaki saya tetap merasa girang apabila melihat perempuan memakai kaos dan jeans ketat yang apabila merunduk g-stringnya nongol keatas. Apalagi kalo cewek itu tinggi semampai dan berambut panjang kaya Luna Maya….Whakaka ! Gawat boss….





SUATU SAAT DI KOTA BATU....


Salah satu view Kota Batu, dengan julukannya Swiss Kecil di Pulau Jawa dengan pegunungannya yang sejuk. Disini banyak tersedia villa dan hotel, cocok bagi Anda yang sedang berbulan madu….


A part of a big family…


Welcome to Jatim Park, salah satu tempat wisata di Kota Batu.


Dancing with Mbah Im….


Not twin….


Pacaran itu asyikkah ??


Not driver…


Flamboyan Raya No. 2, disini Dr Azhari mengakhiri jejaknya….


Prigen, wong ndeso gumun weruh dulure…


Prigen, animal instinc….


Sketsa : Perempuan tua penjaga toilet di daerah Watukosek, Pasuruan. Mbah mlebu internet…hehe.

Virgo, 29-11-08

Jumat, 14 November 2008

AMPAK-AMPAK JATI ANOM



Hung wilaheng….

Petheng ndedhet leliweran
Ya ing mangsa sajroning pawiyatan
Kekayon padha pating klumbruk tetangisan
Akeh bocah padha pating cruet
Sato kewan padha alok-alok jerit pating glembor
Gegana sinabut pedhut sesukeran
Datan ana lintang cumlorot tiba
Jagad peteng leliweran

Hey…kidung bayu sumribit keplayu
Lamat-lamat kudu ndak sawang
Kridha jalma kang dadi sesolahe
Jagad wus kadhung petheng

Tegal sawah garing kebak alang
Eri brodhot padha pating glolor, pating crongot
Banyu kali asat jejithungan kalawan
Tetanduran lan lemah-lemah telo

Manuk blekok bingung arep ngumpul
Bebarengan gojeg ing ara-ara amba
Mrono-mrene mung sak paran-paran
Datan weruh papan kang indah edi peni
Kabeh gundul ora bisa tukul
Kali garing prasasat segara asat
Ya among jeroning lara beninge luh tumetes luber

Apa banjur kelakon…
Gumer-gumer gendhing tengah wengi
Keprungu ngampiri marang jagadku
Ya marang kabeh panggayuhku kang cupet nyangga lelara

Dudu salah sing padha digagas
Ananging bagaskara wis kadhung jumedhul
Sumunar byarr…sumilak ing sak brang wetan
Jago kluruk tetembangan kalawan sewu embun
Bhegegek ugek-ugek sak dumila mel-mel
Ayo padha polah, babar kamulyan
Atut runtut bebarengan maju, makarya kanthi
Paugeran suci…mukti lan nastiti…

Banjur kidungmu sing mecak alon grantes
Mecah dadaku…bengkah tanpa wadah…


( Geguritan punika karipta dening Wakid Redjo, dipun waosaken ing kridha teater PADHANG MBULAN : DUOLOLOWING, Alun-alun Wates 7 November 2008 )



Sabtu, 01 November 2008

CERITA AWAL NOVEMBER

Hujan mulai turun. Udara pancaroba yang panas mulai disiram hujan beberapa kali. Hari-hari ke depan mungkin kita akan segera direpotkan oleh hujan seperti air yang menggenang disana-sini, atap rumah yang bocor, jemuran yang tak kering-kering, aliran listrik yang byar pet dipadamkan dan lain sebagainya. Tetapi bagaimanapun juga, hujan memang sudah lama dinantikan, terutama oleh para petani. Bau tanah yang segar setelah hujan pertama turun membangkitkan semangat untuk segera turun ke sawah menyemai benih-benih harapan. Semoga musim ini akan beroleh hasil yang lebih baik dibanding yang sudah-sudah.

Begitulah, tampaknya bulan ini benar-benar November Rain, November yang hujan. Secara kebetulan pula, banyak peristiwa-peristiwa penting mengambil harinya di bulan ini, terutama di awal-awal bulan. Dari senayan ada kabar tentang telah disyahkannya RUU APP menjadi undang-undang. Dari Jakarta ada pula berita tentang maraknya pembunuhan sadis disertai mutilasi. Dari Semarang ada berita tentang seorang syeh yang menikahi gadis di bawah umur. Dari Nusakambangan, trio bom bali, Imam Samudera, Amrozy dan Ali Ghufron menanti detik-detik eksekusi hukuman mati. Sementara dari mancanegara ada kabar tentang pemilu di Amerika Serikat dan juga gempa bumi yang mengguncang Pakistan. Dan kabar-kabar panas lainnya.

Begitu banyak cerita ingin diungkap dan dibagi, tetapi apa daya hati dan pikiran sedang tidak mod…hehe. So daripada blog ini ngga diupdated, maka dalam tulisan ini saya hanya akan mohon doa restu kepada kawan-kawan blogger semua, bahwa tanggal 2 November adalah hari ulang tahun saya ( Keberapa ? ngga usah diungkap. Pokoknya sudah tua :D ) Semoga ke depan saya bisa lebih baik dari masa lalu dan sekarang. Menjadi blogger yang dapat membawa nama harum diri sendiri, masyaarakat sekitar, atau juga bangsa dan negara…hehe.

Berikut saya akan berbagi foto-foto klasik yang sudah lama tertimbun dalam album kenangan. Mbah Im dikala kecil bersama para mbah-mbah seniornya….

Salam hangat selalu,