Selasa, 27 November 2007

JURUS-JURUS CINTA SANG PENAKLUK MALAM


BILA CINTA MENDATANGIMU


Bila cinta mendatangimu, ikutilah dia… walaupun jalannya sulit dan terjal dan ketika sayapnya mengembang mengundangmu…
Walau pedang yang tersembunyi diantara ujung sayapnya dapat melukaimu dan ketika ia berkata padamu untuk mempercayainya…
Walaupun suaranya berserak dalam mimpimu bagaikan angin utara yang menghembus dikebun.


DIMANAKAH AKU

ak terkapar
tanpa daya..
tak ada sebutir tenaga
untukku bangkit
segalanya luruh
tak ada lagi yg tersisa
larut
tak ada lagi tempatku ntukku bertumpu
atau sekedar menyandarkan asaku
tiap detak & detik waktu
kurasakan begitu panjang
melelahkan..
menyakitkan..
sungguh!
akal bagai tak berakal
hati seperti tak berhati
jiwa..entah akupun tak tau apa aku masih punya jiwa?
bila kau tanyakan.."dimana kamu?"
aku juga tak tau dimana aku tergeletak
nuranikupun tak mampu menerka
ini terlalau asing bagiku!
darah..
air mata..
bercampur
menjadi satu
..bersatu padu
menenggelamkan diriku!
dan nafasku sendiri sepertinya..
dengan kejam mencekik
membungkam
menutup
seluruh rongga udara
sekali lagi..
aku sangat kesakitan!
aku mencoba tertawa
tertawa..
dan tertawa
tapi tawaku lebih sedih dari
semua tangisan yg memilukan
kini..
aku sudah tak ingat siapa namaku
dimna aku tinggal
..kedua org tuaku..
dimana mereka
seperti apa?
teman2ku..
kakak2 dan adik2ku..
sahabat2ku..
dimana mereka?
seperti apa?
apakah aku punya?
ah..aku tak tau!!!
gelap..
kedua mataku tak mampu melihat..
ah..apa aku masih punya mata?
telinga..
hidung..
tangan..
kaki..
apa aku masih punya???
entah..
berhenti pada detik ini aku
tak tau apa yg harus kulakukan..

CINTA


dimana mencari cinta???tanyakan saja pada rumput yang bergoyang...tak ada yang mampu menjawab.
bukankah cinta itu tidak untuk dicari?cinta itu kan tiba padamu,tanpa bisa kau pilih.tak ada yang bisa memilih cinta,tak ada yang dapat memutuskan kapan cinta harus hadir dan kepada siapa kan tumbuh..
mungkin,cinta itu telah diilhamkan olehNya,pada hati kita...



Itulah sebagian bait-bait syair Imam Pamungkas, sang penakluk malam yang bertutur tentang cinta dan perjuangan mencari makna hidup. Bagi lelaki seusianya, puisi-puisi bercorak seperti inilah yang paling mungkin tercipta. Usia sekitar 20 tahunan adalah usia dimana seseorang mulai mencari jati diri dalam hidupnya. Wajarlah bila keluh kesah, mimpi-mimpi yang melambung dan harubiru cinta mewarnai tiap kata yang terangkai.


Saya sendiri sangat mengenal sobat karibku ini. Semenjak masih bercelana pendek memakai seragam SMP dulu hingga sekarang sudah beranjak dewasa dengan berbagai usaha yang coba dijalaninya. Kerja keras dan mimpi-mimpinya untuk meraih kehidupan yang lebih baik kadang menginspirasi saya untuk berbuat lebih baik dalam hidup ini. Usahanya yang tak kenal menyerah dan semangatnya untuk selalu mencoba hal-hal baru patut diacungi jempol.


Saya masih ingat ketika pertama kali ia menjalankan kafe tiga ceret milik orang lain di depan masjid Agung Wates. Waktu itu ia baru lulus STM. Ia sangat memimpikan mempunyai kafe tiga ceret sendiri. Lambat laun mimpinya itu terwujud juga. Bahkan kini ada juga warung makan di depan rumahnya yang dijalankan sang mami. Sebuah perjuangan yang layak dicontoh. Di saat remaja seusianya lebih mementingkan hura-hura ia telah melangkah setapak ke depan walau dengan langkah yang tak mudah.


Ia mungkin jarang tidur malam hari demi menegakkan kafe tiga ceretnya. Malam selalu dilewatkan dengan mata yang terjaga. Kehidupan seakan ia balik. Seperti halnya sang kalong, malam selalu ia gunakan untuk mengejar angan-angan yang terus melayang sedang siang ia habiskan untuk bertapa mendengkur menikmati mimpi-mimpi indah yang kelihatan sudah teraih. Jadilah ia mentasbihkan dirinya sebagai sang penakluk malam…


Satu lagi tentang anak ini adalah kesukaannya pada musik dan seni. Ia adalah fans berat Ada Band dengan lagu-lagu cinta nan romantis khas anak muda seusianya. Hampir semua lagu Ada Band dikuasainya. Petikan-petikan gitarnya selalu beraroma Ada Band. Wajarlah bila puisi-puisinya kadang juga cukup romantis…


Saya tak tahu persis mengenai kisah cintanya. Tetapi melihat syair-syairnya mungkin ia memang sedang mencari makna cinta dalam hidupnya. Cinta dalam arti yang sebenarnya. Cinta yang tidak hanya menyangkut hubungan kasih laki-laki dan perempuan. Cintanya terhadap hidup dan kehidupan. Cinta yang terus tumbuh seiring mimpi-mimpi dan jiwa mudanya yang bergejolak. Lewat syair-syair tersebut ia sedang memainkan jurus-jurusnya. Jurus-jurus cinta yang akan terus terasah oleh waktu dan pengalaman.


Selamat memainkan jurus-jurusmu Kawan!? Suatu saat mimpi-mimpimu pasti dapat kaurengkuh sebagaimana sekarang malam dapat kau taklukan….


Giant.net, 27 November 2007

Tidak ada komentar: