Rabu, 26 Desember 2007

MY BUTUT SHOES




Aku sebenarnya enggan menulis ini,tapi karena ide di kepala yang benar-benar bagus tak jua muncul, jadilah kutulis ini. Beberapa hari terakhir ini banyak kawan-kawan yang menyindir kebiasaanku selalu memakai sepatu butut bila ke tempat kerja. Sebenarnya maksud mereka baik, menyarankan agar aku tampil lebih rapi dan klimis, salah satunya ya mengganti sepatu butut andalanku ini dengan yang baru. Tetapi seperti biasa aku tetap tak bergeming, tetap setia dengan sepatu bututku. Jangan lihat sepatu ini dari nilai nominal atau fisiknya, tapi lihatlah sepatu ini dari nilai sejarahnya. Begitu timpalku membalas sindiran mereka.

Memang, sepatu yang satu ini sangat berarti sekali buatku. Mempunyai riwayat dan sejarah panjang dalam perjalanan hidupku. Bukan karena percaya mitos atupun sejenisnya bila aku enggan membuang atau menggantinya, tapi itulah bentuk kesetianku terhadap sesuatu walaupun cuma sekedar barang biasa saja. Selain itu juga sebagai bentuk penghormatan padanya yang telah menemani langkah-langkahku hampir lebih dari sepuluh tahun sejak lulus SMA dulu. Dan aku ingin lebih memperpanjang sejarah perjuangan sepatu ini hingga suatu saat pensiun kemudian menghuni museum pribadiku sebagai memorabilia yang paling berharga...hehehe.

Sepatu butut ini memang dibeli dengan murah, cuma harga pasar. Itupun dulu masih ditawar lagi :D. Tetapi kualitas dan mutunya tak kalah dengan merk-merk mahal yang terpampang di mall-mall besar. Terbukti masih bisa bertahan lebih dari sepuluh tahun meski wajahnya compang-camping tak karuan. Memang berat bila memiliki tuan seperti diriku ini. Harus rela terseok-seok hampir sepanjang hari. Sepatu ini pernah merasakan turun naik gunung dan berjalan tanpa henti menyusuri jalan-jalan besar. Maklumlah, dulu sebelum bisa beli motor sendiri, aku lebih sering jalan kaki walau itu jaraknya jauhnya minta ampun. Naik bus mungkin hanya sekali dua kali saja bila memang jaraknya tak terjangkau atau diburu waktu. Mungkin Anda berpikir aku terlalu pelit, bahkan untuk diri sendiri. Bukan begitu sebenarnya. Memang dulu keadaan keuanganku lumayan memprihatinkan. Tapi sekarang sudah mendingan. Sudah bisa beli motor, jajan hampir setiap hari, beli ini itu dan yang penting bisa nyangggongi warnet tiap hari...hehe. Jadi ngelantur ni bos...

Kembali ke sepatu butut ini. Ada beberapa keuntungan yang sebenarnya kuperoleh dengan memakai sepatu ini. Pertama, aman tidak khawatir diambil orang bila sewaktu-waktu mampir ke masjid. Kedua, tidak memerlukan perawatan khusus , semisal disemir atau dicuci karena dirawat sebaik apapun wajahnya tetaplah butut. Ketiga, sepatu ini elastis, bila diinjak bagian belakangnya bisa membentuk sepatu sandal sehingga multi fungsi. Bisa sebagai sepatu bisa juga sebagai sandal. Keempat, bobotnya yang lumayan besar bisa digunakan sebagi senjata. Misalnya, untuk melempar anjing atau hewan lain yang mengganggu. Niscaya akan terkapar tak berdaya. Bukan karena terkena lemparan sepatu tapi tersengat bau terasinya yang naudzubillah.....hehe. Manfaat kelima dan seterusnya silahkan Anda imajinasikan sendiri...

Terus terang sebenarnya aku orang yang berpenampilan nyante. Lebih suka bersandal jepit ria dibanding memakai sepatu. Njagong manten pun sering pake sandal jepit. Tetapi karena terpaksa mengikuti aturan umum, seperti di tempat kerja atau pertemuan-pertemuan formal lainnya aku memakai sepatu. Sepatu butut ini juga mewakili kenyantaianku dengan bentuknya yang fleksibel tadi. So, guys...thanks atas saran-sarannya, tetapi aku teramat setia dengan sepatu ini. My butut shoes, the ‘living’ legend...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Benda-benda yang kita sayangi kadang bukan dari harganya yang mahal atau kualitas yang bagus. Meskipun butut tetapi memiliki nilai sejarah yang tinggi dalam kehidupan kita. Saya juga punya gantungan kunci kenangan dari teman waktu SMP lebih dari 20 tahun yang lalu yang sampai saat ini masih saya simpan dengan baik.

Anonim mengatakan...

Mas e sing podo2 cah wates...aku juga punya sepatu butut kesayangan macem itu,cuma milik saya sepatu kets converse yang juga udah jebol2 gak keruan tapi masih saja saya pake...ya itu tadi,karena saya udah kadung tresno ma sepatu butut saya itu...pernah saya posting juga, silakan dicek..hehehe...salam....