Jumat, 25 Januari 2008

KALA SEPI MELANDA

Kadangkala kesepian datang tanpa kita sadari. Walau berada di tengah keramaian dan hiruk pikuk dunia, jiwa terasa sepi. Melewatkan waktu dengan rutinitas yang selalu menyita. Kita berkumpul, bercanda dan bekerja bersama-sama. Tetapi, mengapa jiwa terasa hampa?? Ada sesuatu yang hilang dari hari-hari kita. Mungkin itu adalah kenangan atau angan-angan kita yang terantuk karang kemudian menghilang bersama kesenyapan. Mungkin tentang sesuatu yang kita harapkan tetapi tak menjelma menjadi sebuah kenyataan. Mungkin kita sedang dipermainkan oleh sang waktu ??

Sobat...dalam kesenyapan hati ini aku mengadu. Lewat goresan kecil yang tak bisa kukembangkan. Bahkan menjadi bait-bait puisi ataupun celoteh-celoteh nakal seperti biasanya...

Kawan...aku kehilangan senjata. Kata-kata berhamburan. Abjad-abjad telah pergi dari ruang imaji.

Dari winamp kudengar Kau dan Keajaiban Kecilmu mengalun. Ada band mengiring resahku yang kehilangan. Entah impian, entah angan-angan, entah imajinasi. Entahlah...

KAU DAN KEAJAIBAN KECILMU

Saat lonceng pagi datang
Getarkan relung hati kecilku
Akankah terasa lagi
Senja yang hadir
Seperti dulu

Berlari mengejar angin
Di tepi riuh deburnya air
Menanti perahu layar
Pulang menepi

Menjala cinta
Takkan kudengar suaramu
Nyanyi...kan keajaiban kecilmu
Takkan kau dendangkan lagi
Senandung syair hidupmu

Bayang dirimu menghilang
Seiring kepak camar menjelang
Tiada yang lebih manis
Semanis engkau ada di sini

Takkan kudengar suaramu
Nyanyi...kan keajaiban kecilmu

Takkan kau dendangkan lagi
Senandung syair hidupmu

I am so lonely tonight......


Batas kota, suatu malam

Tidak ada komentar: