Selasa, 19 Februari 2008

ORANG GILA

Malam ini, sepulang kerja saya mampir di warung bakso pojok BPD Wates. Tak tahu kenapa, perut ini keroncongan minta diisi. Padahal menu di gawean tadi lumayan enak. Bakmoek kesukaan saya. Waktu hampir jam 11 malam ketika saya menyandarkan sepeda motor di tepian jalan.

Saya kadang memang suka jajan disini, kalo sedang jenuh dengan angkringannya si Iman. (Wekeke...sori lek !?). Meski baksonya sudah ngga enak lagi, tapi malam-malam begini mana ada warung bakso yang masih buka selain disini?! Jadilah warung ini menjadi salah satu tempat jajan favorit saya di malam hari.

Tak seperti biasanya, suasana agak lumayan ramai. Masih ada satu dua anak muda yang menikmati sisa-sisa bakso malam hari. Di sudut sana, seorang wanita semampai tampak cekikikan. Mulanya saya menduga ia juga pembeli seperti saya. Baru kemudian saya sadari ternyata perempuan ini adalah orang gila. Ia ndleming tak karuan sambil menggoda orang-orang di sekitarnya. Penjual serta pembeli bakso pun membiarkannya. Bahkan menimpali ndlemingnya yang tak karuan itu.

Kalo saya perhatikan dengan seksama, perempuan ini lumayan cantik. Tubuhnya pun oke. Tinggi semampai. Wajahnya juga manis. Hanya rambutnya yang gimbal acak-acakan dan kulitnya menghitam. Mungkin karena jarang mandi. Seandainya ia tidak gila dan tubuhnya terawat dengan baik, saya yakin seratus persen, perempuan ini tak kalah cantiknya dengan Tamara Bleszynski sekalipun. Swear...hehe.

Saya menjadi terperangah ketika ndlemingnya menjadi semakin berbobot. Mulai ngomong yang lumayan intelek, seperti politik dan kehidupan sehari-hari. Kemudian nyerocos tak karuan dengan bahasa Inggris yang maknanya dapat dicerna dengan baik oleh pikiran orang normal. Yang lebih membuat saya makin terperangah adalah ketika ia mulai mengkiaskan dirinya dengan istilah-istilah komputer seperti memori, cpu dan semacamnya. Sampai-sampai anak muda disamping saya sambil terkekeh berseloroh kepada kawannya,

“Wong edan ki malah luwih pinter tinimbang kowe...?!”

Saya jadi berpikir, mungkin perempuan ini dulunya adalah orang terpelajar. Mungkin juga dari kalangan orang berada. Karena persoalan dan suatu hal ia menjadi gila. Saya pernah membaca bahwa populasi orang gila ( orang stress ) meningkat tajam belakangan ini. Pemicunya tak lain adalah beban hidup dan persoalan yang makin kompleks di zaman yang serba tak menentu ini. Gila tidak menjadi monopoli orang miskin. Orang-orang pintar dan beradapun bisa stress berkepanjangan yang berakhir dengan kegilaan. Betapa banyak orang ’mampu’ yang tak kuat menanggung beban hidup karena putus cinta, cita-cita dan harapan yang tak kesampaian, iri dengan keberhasilan orang lain dan sebagainya. Ada yang lebih mengerikan lagi selain menjadi gila. Bunuh diri menjadi trend yang tak kalah mencengangkannya. Masya Allah....

Saya jadi teringat kawan dan tetangga saya yang stress berat karena beberapa hal. Mereka harus mondok berhari-hari di Puri Nirmala dan Pakem untuk rehabilitasi. Lek nDoyo pernah ngedan karena tak kuat belajar ilmu Jawa. Lek Sukris pernah ngamuk dan mengejar-ngejar saudaranya karena masalah warisan. Untunglah mereka telah sembuh dan kembali ke masyarakat dengan baik. Bahkan mereka dapat membangun keluarga dengan mapan mengalahkan saya yang belum pernah edan. Selamat buat Lek Ndoyo yang baru menikah. Istrimu bak model cantik sekali..hehehe.

Inti dari tulisan ini sebenarnya adalah agar kita hidup jangan terlalu ngoyo. Santai saja. Berusaha dan tetap pasrah pada Yang Maha Kuasa. Nikmatilah hidup ini sewajarnya dan ngga usah neko-neko. Jangan sampai kita menjadi gila karena menanggung beban pikiran yang terlalu berat. Padahal belum tentu yang kita pikirkan itu benar-benar persoalan berat. Hanya kecemasan dan pandangan kita yang keliru saja membuat setiap persoalan menjadi terasa berat. Mulailah belajar santai sobat....

Di akhir tulisan, saya hanya berdoa agar mbanya yang gila tadi dapat kembali ke keluarganya dan sembuh kembali. Sangat disayangkan apabila tubuh seksi dan kepintarannya tertelan kegilaan yang tak seharusnya menimpa. Semoga ia selamat...
Pikiran saya melayang kepada banyak perempuan gila yang hamil karena karena ulah bejat oknum-oknum ’gila’ di jalanan. Seorang kawan yang bekerja di sebuah rumah sakit di Jogja pernah bilang bahwa banyak perempuan-perempuan gila yang disetubuhi, hamil kemudian melahirkan bayi di beberapa rumah sakit. Bayi-bayi itu kemudian diadopsi oleh orang-orang yang membutuhkan. Wah..wah...orang memang sudah pada gila. Atau dunia memang sudah terbalik ??

Salam...

Wates, suatu malam

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mungkin karena malam Mbah, jadinya mba'e yg ndleming itu keliatan cantik..
coba kalo siang... hehe