Minggu, 17 Agustus 2008

TENTANG SAYA, BUKU DAN SASTRA

Kemarin saya menghadiri sebuah acara rutin bulanan yang diadakan sebuah komunitas sastra di daerah saya, Lumbung Aksara. Komunitas ini memang selalu mengadakan bedah buku dan juga semacam tadarus puisi setiap kali launching buletin bulanan mereka. Sebetulnya sudah berkali-kali saya diundang, tetapi baru kali ini bisa menyempatkan diri datang. Yah, beginilah nasib seorang nomaden. Berpindah-pindah tempat dalam mencari sesuap nasi. Hidup dengan kaki berpijak diantara dua kota yang amat saya cintai, Jogja dan Kulon Progo. Begitulah, karena kecintaan dan kekaguman saya pada perjuangan kawan-kawan LA dalam menumbuhkan semangat menulis dan membaca akhirnya saya sempatkan juga untuk datang. Dan insya allah pada kali lain nantinya kalo diundang lagi saya akan datang juga.

Di sana telah hadir beberapa orang, laki-laki dan perempuan. Saya tak tahu persis nama mereka satu per satu. Hanya beberapa orang yang saya kenal, yakni Mas Marwanto, lurahnya komunitas ini. Mba Ndari dan Mas Rio yang sering saya buka-buka blognya. Mba Iszur yang sekretaris redaksinya dan juga Mas Cimeng, pemimpin umum Prasasti yang sebelumnya baru saya kenal namanya tanpa saya ketahui yang mana orangnya. Sebentar kemudian saya telah melibatkan diri dalam diskusi yang sangat menarik dengan mereka. Kebetulan waktu itu yang dibedah adalah buku Tasawuf Cinta, pengarangnya saya lupa.... Pembedahnya adalah Mas Cimeng. Amboi...saya dibuat kagum karenanya. Mas Cimeng membedah buku ini dari berbagai sisi dengan sangat brilian. Yang lain pun kemudian saling bergantian mengeksekusinya. Saya banyak menjadi penonton dalam diskusi ini, hanya sesekali menimpali. Maklumlah, jujur saja ilmu saya belum seberapa dibanding mereka. Baru mengenal sastra akhir-akhir ini saja. Membaca buku pun hanya sambil lalu dan kebanyakan ngga sampe habis membacanya. Mungkin hanya berita koran dan tabloid sepak bola saja yang saya selami benar tiap kata-katanya...hehe.

Lepas dari itu semua, saya sangat bangga diundang ke acara ini. Komunitas yang dari dulu sebanarnya saya rindukan. Komunitas yang sesuai dengan minat dan jiwa saya. Hanya karena kepentok pekerjaan dan tetek bengek yang selalu menelikung kehidupan sehari-hari sajalah saya begitu sering mengabaikannya. Ke depan saya akan sebisa mungkin membaur ke dalamnya. Membincang tentang sastra, baca dan tulis menulis dengan kawan-kawan yang saya cintai.

Sontak saya pun kemudian teringat, bahwa dulu waktu SD sebenarnya saya juga pernah juara lomba baca puisi. Tingkat kecamatan atau apa saya agak lupa. Dan di waktu SMA beberapa tulisan juga pernah nyanthol di koran. Honornya kala itu cukup lumayan. Untuk beli bakso tiga porsi plus sebungkus rokok masih sisa. Hanya karena keadaan dan jalan hidup yang membuat saya kemudian melupakan dunia yang sebenarnya sangat saya cintai ini. Saya ada bakat ke arah itu : D.

Kini, di saat kehidupan saya mulai tertata rapi ( ...lha apa ki, kaya panganan wae ??). Banyak kawan dengan minat yang serupa. Plus kemajuan teknologi yang semakin canggih, seperti internet dan semacamnya. Saya akan berusaha kembali mengembalikan dan mengasah kemampuan saya. Menulis dan membaca sesempat mungkin. Kalo dulu, membaca hanya buku-buku yang ngepop kini akan saya usahakan yang bermutu dan bernilai sastra. Kalo sekarang, menulis hanya dari balik bilik-bilik warnet, kini akan saya usahakan dan resapi sebaik mungkin. Siapa tahu mungkin nanti ada media yang mau memajang tulisan saya...hehe.

Akhirnya, saya ucapkan selamat kepada Lumbung Aksara atas eksistensinya selama ini. Semoga kita dapat selalu menggelorakan semangat baca tulis di sekitar kita. Membaca menulis menjaga hidup. Siapa tahu disini nanti akan lahir seorang penulis atau sastrawan hebat semacam Pramoedya atau Rendra. Ya...siapa tahu ??!

BeeNet, 17-08-08

4 komentar:

Ngatini mengatakan...

aku pengen bisa suka membaca..tapi susah banget..apalagi untuk buku2 tebal dan enggak berwana..biar udah berulang2 dibaca..tetep aja gak masuk kepala...emang otak gw lamban! dasar ngatini bodoh..lemot..oon! hhhh...
but i love my self!! hihii

Anonim mengatakan...

Sampeyan punya 2 kota yang sangat sampeyan cintai, lha saya malah punya tiga e..Wates-Jogja-Solo...sampeyan bayangin sendiri rasane boyokku nek kudu bolak balik numpak motor...hahahaha, ya tapi ini lah pengorbanan yang harus dibayar biar hidup saya bisa tertata rapi kaya hidup sampeyan itu...

Btw kok rata2 blogger wates tu suka sastra ya mas?

Anonim mengatakan...

hmm, sudah kuduga kau akan memposting ini, Bung. Ma-acih ya kerja samanya dengan LA. Ma-acih juga atas responnya. semua di kita masih taraf sama-sama belajar kok. jangan pernah merasa paling 'kurang tahu'. LA ndak seperti sekarang kalo ndak ada orang-orang seperti si Bung ini juga yang rela-rela beri masukan. Salam Membaca-Menulis-Menjaga Hidup.

MBAH IM mengatakan...

@Ngatini : Melihat tulisan2mu aku tak yakin kamu ngga suka baca...hehe
@Tukang Nggunem : Mungkin iku mung sebagian wae. Sakomunitas karo aku sik seneng sastra. Liyane isih akeh...
@Ndari : Kita sama-sama belajar mba...he2